METODE METODE PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
Metode yang digunakan ini pada dasarnya bergantung kepada mekanisme aplikasinya, metode penentuan posisi dengan GPS ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa metode, yaitu:
∙ Absolut
∙ Differensial
∙ Statik
∙ Rapid statik
∙ Pseudo-kinematic
∙ Stop and go
Metode Absolut
Merupakan metode penentuan posisi yang paling mendasar. Metode ini disebut juga point positioning, umumnya menggunakan data pseudorange, dan metode ini tidak dimaksudkan untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut keteliltian yang tinggi.. Untuk metode ini ada dua level ketelitian yang diberikan oleh GPS, yaitu SPS (standard Positioning Service) dan PPS (Precise Positioning Service).
SPS adalah pelayanan standar yang diberikan oleh GPS secara umum kepada siapa saja tanpa dipungut biaya, yaitu melalui pemakaian kode C/A yang terdapat hanya pada sinyal L1.Tingkat ketelitian posisi tipikal yang diberikan dalam hal ini adalah 100 m (horizontal) dengan tingkat kepercayaan 95%.Sedangkan PPS adalah pelayanan yang dikhususkan untuk pihak militer Amerika Serikat serta pihak – pihak yang diizinkan, melalui pemakaian kode-P yang terdapat pada 2 frekuensi, L1 dan L2.Tingkat ketelitian yang diberikan dalam hal ini adalah 10 -20 m (horizontal) dengan tingkat ketelitian 95 %.
Metode Differensial
Ketelitian penentuan posisi dengan metode absolute diatas dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode differensial (relatif). Pada metode ini posisi suatu titik ditentukan relatif terhdap titik lainnya yang telah diketahui koordinatnya (monitor station).
Metode Penentuan posisi differensial Untuk metode differensial dilakukan pengurangan data yang diamati oleh dua receiver GPS pada waktu yang bersamaan, sehingga beberapa jenis kesalahan dari data bias dapat direduksi. Efektifitas dari proses pengurangan ini sangat bergantung pada jarak antara stasiun monitor dengan titik yang akan ditentukan posisinya. Dalam hal ini semakin pendek jarak tersebut maka akan semakin efektif.
Metode diffrenesial ini merupakan metode yang harus digunakan untuk mendapatkan ketelitian posisi yang relatif tinggi.Metode ini dapat diaplikasikan secara statik maupun kinematik dengan menggunakan data pseudorange dan/ataupun fase. Metode diferensial ini juga menjadi dasar dari metode penentuan posisi GPS yang lain.
Metode Statik
Metode statik ini merupakan metode penentuan posisi dari titik-titik yang statik (diam). Metode ini dapat dilakukan secara absolut maupun differensial dengan menggunakan data pseudorange dan/atau fase.
Penentuan posisi titik-titik dengan metode survey GPS Survei dengan GPS yang umum digunakan untuk keperluan survey dan pemetaan didasarkan pada metode statik ini dengan menggunakan data fase.
Pengamatan dilakukan baseline / baseline dalam suatu jaringan dari titik –titik yang akan ditentukan posisinya. Selanjutnya pengolahan data Pengukuran GPS untuk menentukan koordinat dari titik – titik dalam jaringan, biasanya akan mencakup tiga tahapan utama perhitungan yaitu :
∙ Pengolahan data dari setiap baseline dalam jaringan
∙ Perataan jaringan yang melibatkan semua baseline untuk menentukan koordinat dari titik – titik dalam jaringan
∙ Transformasi koordinat titik – titik tersebut dari datum WGS84 ke datum yang diperlukan oleh pengguna
Metode Kinematik
Penentuan posisi secara kinematik merupakan penentuan posisi dari titik – titik yang bergerak dan receiver GPS tidak mempunyai kesempatan untuk berhenti pada titik-titik tersebut. Metode penentuan posisi kinematik Beberapa karakteristik dari metode penentuan posisi secara kinematik, yaitu:
∙ Metode ini harus berbasiskan penentuan posisi differensial yang menggunakan data fase
∙ Hasill penentuan posisi bisa diperlukan saat pengamatan (real time) ataupun sesudah pengamatan (Post Processing)
∙ Untuk mode real time, diperlukan komunikasi data antara stasiun monitor dengan receiver yang bergerak.
Metode Statik Singkat (Rapid Statik)
Metode penentuan posisi dengan rapid statik ini pada dasarnya adalah survey statik dengan waktu pengamatan yang lebih singkat, yaitu 4-20 menit. Metode ini bertumpu pada proses penentuan fase yang cepat disamping memerlukan perangkat lunak yang andal dan canggih, metode ini juga memerlukan geometri pengamatan yang baik.
Metode penentuan posisi secara statik singkat sdlam penentuan koordinat titik-titik kontrol untuk keperluan survey dan pemetaan, skenario yang paling baik adalah dengan menggabungkan metode survey statik dan statik singkat, dimana setiap metode digunakan secara fungsional sesuai dengan karakternya masing-masing, dimana survey statik digunakan untuk menentukan koordinat titik-titik control yang berjarak relatif jauh satu dengan yang lainnya serta menuntut orde ketelitian yang relatif lebih tinggi, sedangkan survey statik singkat digunakan untuk menentukan koordinat titik-titik yang relatif dekat satu sama lainnya serta berorde ketelitian yang relatif lebih rendah.
Metode Pseudo – Kinematik
Metode ini pada dasarnya dapat dilihat sebagai realisasi dari dua metode statik singkat yang dipisahkan oleh selang waktu yang relatif cukup lama. Pengamatan dalam dua sesi berselang waktu relatif lama dimaksudkan untuk mencakup perubahan geometri yang cukup, untuk dapat mensukseskan penentuan ambiguitas fase dan juga untuk mendapatkan ketelitian posisi yang lebih baik.
Metode Stop and go
Metode ini disebut juga sebagai metode semi-kinematik. Metode ini mirip dengan metode kinematik, hanya pada metode ini titik-titik yang akan ditentukan posisinya tidak bergerak, sedangkan receiver GPS bergerak dari titik-titik dimana pada setiap titiknya receiver yang bersangkutan diam beberapa saat dititik-titik tersebut
Kombinasi Metode
Karena kondisi topografi dan lingkungan yang tidak memungkinkan, kadangkala diperlukan kombinasi dari beberapa metode untuk penentuan posisi titik-titik, seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.18. Receiver GPS tipe geodetik saat ini umumnya dapat melaksanakan metode-metode rapid statik, pseudo kinematik ataupun stop and go. Jadi penggabungan metode-metode penentuan posisi memang memungkinkan.
PERLU ALAT SURVEY? HUBUNGI: 0812-2652-2324
Terimakasih.