Hallo sobat survey apa kabar kalian semoga baik baik saja ya, kali ini ada sebuah pertanyaan nih buat kalian, Apakah kalian pernah mendengar sebuah alat ukur bernama Automatic Level atau Waterpass?
Ya jadi Automatic Level atau Waterpass itu merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Nah, adapun proses pengukuran dengan waterpass pada dunia kontruksi, biasa menggunakan istilah seperti levelling atau waterpassing.
Automatic level digunakan untuk menentukan elevesi / tinggi atau beda tinggi suatu lantai, balok, bangunan dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui
Kelengkapan Automatic Level
1. Alumunium Tripod
2. Rambu ukur
Alumunium tripod
Adalah kaki kaki yang berfungsi sebagai tempat berdirinya suatu alat yang akan kita pakai untuk proses pengukuran
Rambu ukur diperlukan untuk mempermudah/membantu mengukur beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur terbuat dari campuran logam alumunium yg tebal dan kuat. … Fungsi rambu ukur adalah sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi dan mengukur jarak dengan menggunakan alat
Berbeda dengan theodolite,
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut horizontal dan vertikal. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik)
yang juga merupakan alat ukur digital untuk mengukur elevasi bidang, waterpass memiliki beberapa keunggulan seperti ukuran yang lebih kecil dan ringan sehingga dianggap lebih efisien dibandingkan dengan theodolite yang umumnya digunakan oleh para surveyor lapangan. Namun, waterpas juga memiliki keterbatasan yang hanya mampu membaca tingkat elevasi, namun tidak mampu menentukan koordinat suatu titik. Alat ini juga bersifat sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga lokasi proyek harus dikondisikan agar waterpass terjaga dari paparan cahaya matahari.
alat ini digunakan pada hampir seluruh proyek yang membutuhkan survey pemetaan (elevasi) terutama pada proyek pembangunan maupun pengembangan jalan
Adapun perbedan antara Automatic Level dengan Total Station
Pada dunia konstruksi ada alat yang umum digunakan oleh surveyor yaitu “automatic level” dan “total station”. Kedua alat ini juga digunakan untuk pemetaan pada proyek. Namun, ada perbedaan dari kedua alat tersebut. Apakah perbedaan dari kedua alat pemetaan ini?
Total station merupakan teknologi yang menggabungkan secara elektronik antara teknologi theodolite dengan teknologi electronic distance meter (EDM). Umumnya, total station digunakan dalam pemetaan lahan seperti pemetaan topografi suatu konstruksi jalan dan bangunan.
Sedangkan automatic level merupakan alat ukur untuk mengetahui beda tinggi pada suatu area tanah antara titik satu dengan titik lainnya. Automatic level termasuk jenis alat ukur otomatis yang kedudukan sumbu teropongnya akan horizontal secara otomatis.
Dari cara kerjanya, total station merupakan alat elektonik yang dilengkapi piringan horisontal, piringan vertikal dan bagian pengukur jarak.
Melalui total station ketiga data primer (sudut horizontal, vertikal dan jarak) didapatkan skor kordinat X,YZ serta beda tinggi. Kemudian, data direkam dan ditransfer ke komputer untuk diolah menjadi data spasial.
Hadirnya total station memudahkan penerima data sudut dan jarak dalam satu pengukuran.
Sedangkan automatic level dalam mencari beda tinggi diperlukan perumusan dengan pengurangan antara bacaan depan dan bacaan belakang. Biasanya alat automatic level didirikan pada suatu titik lalu diarahkan pada dua buah rambu yang berdiri secara vertikal.
Penggunaan automatic level dan total station ini sama pentingnya dalam pengerjaan suatu proyek dalam pembuatan kolomnya. Penggunaan alat ini akan membantu kontraktor membuat bangunan lebih mudah dan bangunan akan tetap berdiri dengan tegak
Baca Juga: Theodolite – Definisi, Jenis dan Rumus
Jenis Jenis Automatic Level
Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan bahan. Ukuran yang umum dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5 m, 1 m, 2m, dan 3 m. Umumnya berbentuk persegi panjang dengan lebar 5–8 cm dan tebal 3 cm. Kedua sisi mempunyai permukaan rata sebagai bidang yang ditempatkan ke permukaan yang akan diperiksa kedataran atau ketegakannya. Ditengah bagian adalah terdapat berbentuk lubang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung terdapat lubang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan ketegakan vertikal.
Bahan waterpass yang umum terdapat adalah dari bahan kayu dan aluminium. Umumnya orang lebih mengyukai waterpass yang terbuat dari bahan aluminium karena lebih tahan lama dan lebih ringan untuk digunakan
Cara Pemakaian
Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan permukaan alat ke bidang permukaan yang di cek. Untuk mengecek kedataran maka dapat diperhatikan gelembung cairan pada alat pengukur yang ada bagian tengah alat waterpass. Sedangkan untuk mencek ketegakan maka dapat dilihat gelembung pada bagian ujung waterpass.
Untuk memastikan apakah bidang benar rata maka gelembung harus benar benar berada ditengah alat yang ada.